MALAIKAT
1. Pengertian malaikat
Malaikat
diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist
Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
Perlu di ketahui, bahwasannya Allah SWT dalam
menciptakan MaIaikat terdapat empat Malaikat yang mulia, yaitu: Israfil,
Mikail, Jibril dan Izrail. Kepada keempat Malaikat yang mulia itulah kemudian
Allah menyerahkan segala urusan para makhluk yang berada di alam semesta ini.
Kemudian kepada Malaikat Jibril Allah memberi tugas sebagai penyampai wahyu dan
risalah, pada Malaikat Mikail Allah memberi tugas sebagai pengatur hujan dan
pembagi rizki, pada Malaikat Izrail Allah memberi tugas sebagai pencabut nyawa
dan pada Malaikat israfil Allah memberinya tugas sebagai peniup sangkakala.
Dalam suatu riwayat Ibnu Abbas ra. berkata: Bahwasannya Malaikat Israfil memohon kepada Allah SWT agar diberinya kekuatan untuk membawa langit tujuh, kemudian Allah mengabulkannya dan memberinya kekuatan lagi untuk menguasai angin, Allah juga memberinya kekuatan untuk mencabut gunung, kemudian Allah memberinya kekuatan memegang binatang buas dan Allah memberinya rambut yang lebat yaitu mulai dari bawah kedua telapak kakinya hingga kepalanya, sedangkan beberapa mulut dan lisannya ditutup dengan beberapa hijab, yang sama membaca tasbih kepada Allah di setiap lisannya dehgan seribu bahasa. Kemudian dari Israfil itulah Allah menciptakan sejuta malaikat yang sama membaca tasbih kepada Allah SWT sampai hari kiamat.
Di antara Malaikat
yang diciptakan dari jasad Malaikat Israfil yaitu : Hamalatul Arsy (Malaikat
penjaga Arsy) dan Kiramul Katibin (Malaikat pencatat amal perbuatan). Wujud
mereka sama dengan Malaikat Israfil as. Malaikat Israfil setiap hari dan setiap
malam melihat neraka tiga kali, maka merendah dirilah ia, dan menangis hingga
badannya lemas, karena lemasnya diumpamakan seperti tali tambur. Dan
tangisannya yang menyayat, andaikan Allah SWT tidak membendung aliran air mata
Malaikat Israfil, sungguh, bumi ini akan penuh dengan air matanya, maka jadilah
air mata itu bagaikan banjir taufan yang pernah dialami oleh Nabi Nuh beserta
umatnya. Karena besarnya Malaikat Israfil andaikan ditumpahkan seluruh air laut
dan air telaga di atas kepalanya, maka air itu jatuh bagaikan setetes air dari
bumi.
A. Malaikat Mikail.
Adapun Malaikat Mikail
diciptakan oleh Allah SWT. sesudah diciptakannya Malaikat Israfil dalam jarak
waktu 500 tahun. Yang mulai dari kepala sampai kedua telapak kakinya ditumbuhi
rambut yang terbuat dari za'far, sedang sayapnya terbuat dari zabarjad hijau.
Pada setiap rambutnya mempunyai sejuta wajah, dan pada setiap wajahnya
mempunyai sejuta mata, dan setiap mata menangis karena belas kasihnya terhadap
orang yang berbuat dosa dari golongan mu'min, dan dalam setiap wajahnya
mempunyai sejuta mulut, pada setiap mulut terdapat sejuta lidah dan setiap lidah
berkata dengan sejuta bahasa, kemudian pada setiap lidah memohonkan ampunan
kepada Allah SWT terhadap orang-orang mu'min yang berbuat dosa, dan pada setiap
matanya meneteskan air mata 70.000 tetesan. Kemudian dari setetes air mata
tersebut Allah menciptakan satu Malaikat yang wujudnya seperti Malaikat Mikail
as. yang mereka sama membaca tasbih kepada Allah SWT sampai hari kiamat.
Dan nama-nama dari
Malaikat itu adalah "Karobiyyun" yang mereka ditugaskan untuk
membantu Malaikat Mikail as. Yang diserahi untuk mengatur turunnya hujan,
tumbuh-tumbuhan, membagi rizki dan buah-buahan. Maka tidaklah ada sesuatupun
yang ada di dalam laut, buah-buahan yang menempel pada pohon serta
tumbuh-tumbuhan yang berada di atas permukaan bumi tidaklah terlepas dari pengawasan
dari seorang Malaikat yang diserahi tugasnya tersebut.
B. Malaikat Jibril
Adapun Malaikal Jibril
ini diciptakan oleh Allah sesudah menciptakan Malaikat Mikail as. dalam jarak
waktu 500 tahun, pada Malaikat Jibril memiliki keistimewaan yaitu mempunyai 600
sayap, mulai dari kepala sampai kedua telapak kakinya terdapat rambut-rambut
yang terbuat dari za'faran. Sedangkan matahari berada di kedua matanya, pada
setiap rambutnya bersinar bagaikan rembulan dan bintang, setiap hari Malaikat
Jibril as. masuk ke dalam lautan cahaya 370 kali, maka ketika ia keluar dari
lautan cahaya maka meneteslah dari setiap sayap sejuta tetesan, kemudian Allah
menciptakan dari satu tetesan tersebut satu Malaikat yang wujudnya seperti
Malaikat Jibril as. yang mereka sama membaca tasbih kepada Allah SWT sampai
hari kiamat. Nama Malaikat itu adalah "Kuhaniyyun".
C. Malaikat Maut
(Izrail)
Adapun wujud Malaikat
Maut (Izrail) itu wujudnya sama dengan Malaikat Israfil as. baik wajahnya,
lisannya, sayapnya dan besar kekuatannya tidak dikurangi dan tidak ditambahi.
Dalil Tentang Penciptaan Malaikat
حَدَّثَنَامُحَمَّدُبْنُرَافِعٍوَعَبْدُبْنُاِبْنُرَافِعٍحَدَّثَنَاعَبْدُالرَّزَّاقِأَخْبَرَنَامَعْمَرٌعَنِالزُّهْرِيِّعَنْعُرْوَةَعَنْعَائِشَةَحُمَيْدٍقَالَعَبْدٌأَخْبَرَنَاوَقَالَقَالَتْ:
قَالَرَسُوْلُاللهِصَلَّىاللهُعَلَيْهِوَسَلَّمَخُلِقَتِالْمَلاَئِكَةُمِنْنُورٍوَخُلِقَالْجَانُّمِنْمَارِجٍمِنْنَارٍوَخُلِقَآدَمُمِمَّاوُصِفَلَكُمْ
60 – (2996)
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi’ dan Abdu bin Humaid,
berkata Abdu: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi’ berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada
kami Ma’mar dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah Radhiyallahu’anha,
ia berkata:Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian(Shahih Muslim 2996-60)
2.
Sifat-sifat Malaikat
Manusia tidak dapat mengetahui hakekat malaikat
kecuali apa yang datang dari Rasulullah SAW Oleh karenanya kita mencukupkan
diri dengan apa yang ada nashnya tidak mengatakan kecuali ada dalil tentangnya.
Di antara sifat yang disebutkan di dalam nash adalah sebagai berikut:
- 1. Mereka diciptakan dari cahaya
عَنْعَائِشَةَرَضِيَاللهُعَنْهَاعَنْرَسُوْلِاللهِصَلىَّاللهُعَلَيْهِوَسَلَّمَخُلِقَتِالْمَلاَئِكَةُمِنْنُوْرٍوَخُلِقَالجِانُّمِنْمَارِجٍمِنْنَارٍوَخُلِقَآدَمَمِمَّاوُصَفَلَكُمْ ( رواهمسلم)
Dari ‘Aisyah x berkata, dari rasulullah r bersabda: “Malaikat
diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari kilatan api, sedangkan manusia
diciptakan ………… (H.R. Muslim)
- 2. Mereka tidak dapat dilihat
عَنْأَبِيْسَلَمَةَأَنَّعَائِشَةَرَضِيَاللهُعَنْهَاقَالَتْقَالَرَسُوْلُاللهِصَلَّىاللهُعَلَيْهَوَسَلَّمَ: يَاعَائِشَةَهَذَاجِبْرِيْلُيَقْرَئُكَالسَّلاَمَ, قَالَتْ : وَعَلِيْهِالسَّلاَمَوَرَحْمَةُاللهِوَهُوَيَرَىمَالاَأَرَى (متفقعليه)
Dari Abu Salamah bahwasanya ‘Aisyah x berkata,
rasulullah r bersabda: “Wahai ‘Aisyah, ini Jibril datang dan dia
menyampaikan salam kepadamu! ‘Aisyah pun menjawab: Begitu pula ‘alaihis
salam wa rahmatullah (baginya keselamatan dan rahmat Allah), dia dapat
melihatku sedangkan aku tak dapat melihatnya. (Muttafaq ‘Alaihi)
- 3. Malaikat dapat berubah wujud
-
Sebagaimana kisah pada hadits islam, iman, dan ihsan
-
Turunnya Jibril yang mendatangi Maryam
“Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur’an,
yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah
timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk)
manusia yang sempurna. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” (Maryam: 16-19)
-
Kisah tamunya nabi ibrahim
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu
Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke
tempatnya lalu mengucapkan: “Salaaman”, Ibrahim menjawab: “Salaamun” (kamu)
adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui
keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu
dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata: “Silakan kamu makan”.(Tetapi
mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka.
Mereka berkata: “Janganlah kamu takut,” dan mereka memberi kabar gembira
kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (Adz Dzariyat: 24-28)
-
Kisah tamu yang mendatangi nabi Luth
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat)
itu kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan
mereka, dan dia berkata: “Ini adalah hari yang amat sulit.” Dan datanglah
kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata: “Hai kaumku, inilah
putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah
dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di
antaramu seorang yang berakal?” (Hud: 77-78)
-
Kisah tentang dua orang yang berselisih dan mendatangi nabi Daud
Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang
berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud
lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu
merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari
kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan
adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan
yang lurus. (Shod: 21-22)
- 4. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa
- Dengan jumlah mereka yang sedikit
mampu mengangkat ‘Arsy Allah
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan
terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan
malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”. (Al Haqqoh:
15-17)
-
Mampu meniup sangsakala sehingga seluruh penduduk langit dan bumi mati
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di
langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing). (Az Zumar: 68)
-
Utusan kepada nabi Luth yang membalikkan bumi bagian atas menjadi bagian bawah
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri
kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka
dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi”. (Hud: 82)
- 5. Mereka taat kepada Allah dan bersegera melaksanakan perintah-Nya
-
Mereka tidak sombong, tidak capai, dan mereka senantiasaa bertasbih kepada
Allah siang malam.
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di
bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu
bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Al Anbiya’: 19-20)
-
Kisah penciptaan Adam
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqoroh: 30)
-
Mereka tidak beramal kecuali atas perintah-Nya
Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat
itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya
dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.(Al Anbiya:
26-27)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (At Tahrim: 6)
- 6. Mereka senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi
Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan
hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.” (Al A’rof: 206)
- 7. Mereka tidak menikah dan tidak memiliki keturunan
- Allah mencela orang-orang kafir yang menyebut
malaikat sebagai anak perempuan dan mengancam atas persaksian mereka yang
dusta, serta akan menanyakan tentang kedustaan mereka di hari kiamat kelak
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka
itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan.
Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan
dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban.” (Az
Zukhruf: 19)
- 8. Ada di antara mereka yang menjadi utusan Allah untuk menyampaikan syariat kepada para nabi
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Fathir: 1)
- 9. Mereka mampu naik turun antara langit dan bumi
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada
Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun”. (Al Ma’arij: 4)
1.
10. Mereka takut
kepada Allah walaupun mereka tidak bermaksiat dan senantiasa beribadah
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah,
(demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya” (Ar Ro’d: 13)
“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang
berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para
malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut
kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan
(kepada mereka)”. (An Nahl: 49-50)
1.
11. Mereka diciptakan
sebelum diciptakannya Adam p
Kisah akan diciptakannya manusia (Al Baqoroh: 30)
1.
12. Mereka memiliki
sayap dua, tiga, empat, dan lebih
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Fathir: 1)
فِيْالصِّحَاحِعَنْعَائِشَةَ : أَنَّالرَّسُوْلَصَلَّىاللهِعَلَيْهِوَسَلَّمَرَأَىجِبْرِيْلَعَلَيْهِالسَّلاَمَفِيْصُوْرَتِهِمَرَّتَيْنِ, لَهُسُِّتمِائَةِجَناَحٍقَدْسَدَّاْلأَفَقَ: مَرَّةٌلَيْلَةَعُرِجَبِهِإِلَىالسَّمَاءِعِنْدَسِدْرَةِاْلمُنْتَهَىوَأخْرَىِفْيأَسْفَلِمَكَّةَبِمَكَانٍاسْمُهُ“أَجْيَاد”
Dalam hadits shahih dari ‘Aisyah x bahsawanya
rasulullah r melihat Jibril dalam bentuk aslinya sebanyak dua kali, dan dia
memiliki 600 sayap yang menutupi ufuk (langit). Yang pertama ketika malam
mi’roj dari langit ke sidrotul muntaha dan yang lain ketika di makkah di tempat
“Ajyad”
عَنْأَبِيْهُرَيْرَةَقَالَ: قَالَرَسُوْلُاللهِصَلَّىاللهُعَلَيْهِوَسَلَّمَ: إِنَّلِلَّهِمَلاَئِكَةًيَطُوْفُوْنَفِيْالطُّرُقِيَلْتَمِسُوْنَأَهْلَالذِّكْرِ, فَإِذَاوَجَدُوْاقَوْمًايَذْكُرُوْنَاللهَتَنَادَوْا: هَلِّمُوْاإِلَىحَاجَتِكُمْ, قَالَ: فَيَحُفُّوْنَهُمْبِأَجْنِحَتِهِمْإِلَىالسَّمَاءِالدُّنْيَا……….إلىآخرالحديث
Dari Abu Hurairah t, dia berkata Rasulullah r
bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang senantiasa berkeliliing
di jalan-jalan untuk mencari kaum yang berdzikir. Apabila mereka mendapatkan
kaum tersebut maka mereka saling menyeru: ‘kemarilah untuk memenuhi hajat
kalian. Beliau bersabda: “Maka merekapun mengepakkan sayap mereka hingga menutupi
langit dunia”. (H.R. Bukhori)
3.Nama-nama Malaikat
dan Tugas-tugasnya
- Jibril
Adalah malaikat yang diberikan amanat untuk menyampaikan wahyu, turun
membawa petunjuk kepada Rasul agar disampaikan kepada umat. Allah Ta’ala
berfirman,
“Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang
terang” (QS. At Takwiir : 23)
Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
“Aku melihatnya (Jibril) turun dari langit, tubuhnya yang besar menutupi
antara langit sampai bumi” (HR. Muslim no. 177, dari ‘Aisyah radhiyallaHu
‘anHa)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallaHu ‘anHu menjelaskan bahwa Nabi
Muhammad ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam melihat jibril memiliki enam
ratus sayap (HR. al Bukhari no. 4857)
- Mika-il
Dialah yang diserahi tugas mengatur hujan dan tumbuh-tumbuhan dimana semua
rizki di dunia ini berkaitan erat dengan keduanya. Terdapat penyebutan Jibril
dan Mika-il secara bersamaan dalam satu ayat, Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,
rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mika-il, maka sesungguhnya Allah musuh bagi
orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah : 98)
- Israfil
Dia diserahi tugas meniup sangkakala atas perintah Rabb-nya dengan tiga
kali tiupan. Pertama adalah tiupan keterkejutan, tiupan kedua adalah tiupan
kematian dan tiupan ketiga adalah tiupan kebangkitan.
- Malik
Dia adalah penjaga
neraka. Allah Ta’ala berfirman,
“Mereka berseru, ‘Hai Malik, biarlah Rabb-mu membunuh kami saja’. Dia
menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini)’. Sesungguhnya Kami telah
membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan diantara kamu benci kepada
kebenaran itu” (QS. Az Zukruf : 77-78
5.
Ridhwan
Dia adalah penjaga Surga. Ada sebagian hadits yang dengan jelas menyebutkan
dirinya (al Bidaayah wan Nihaayah)
6, 7. Munkar dan Nakir
Terdapat penyebutan dengan mereka di dalam hadits Abu Hurairah radhiyallaHu
‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
“Tatkala orang yang mati telah dikubur, datanglah kepadanya dua malaikat
yang hitam kebiruan, salah satu diantara keduanya dinamakan Munkar dan yang
lainnya dinamakan Nakir” (HR. at Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al
Albani dalam Shahiih Sunan at Tirmidzi no. 856)
8, 9. Harut dan Marut
Keduanya termasuk malaikat yang namanya tertulis di dalam al Qur’an. Allah Ta’ala
berfirman,
“Padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya
syaithan-syaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri
Babil, yaitu Harut dan Marut” (QS. Al Baqarah : 102)
- Ar Ra’d
Malaikat ini bertugas mengatur awan. Ibnu Abbas radhiyallaHu ‘anHu
berkata,
“Orang-orang Yahudi datang menemui Nabi, lalu mereka bertanya, ‘Wahai Abul
Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang beberapa hal. Jika engkau
menjawabnya maka kami akan mengikuti, mempercayai dan beriman kepadamu’.
Mereka bertanya, ‘Beritahukan kepada kami tentang ar Ra’d, apakah itu ?’.
Beliau menjawab, ‘Salah satu malaikat yang diserahi tugas untuk mengatur awan’” (HR. an Nasai, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash
Shahihah no. 1872)
- ‘Izra-il
Penamaannya dengan malaikat maut tidak disebutkan dengan jelas di dalam al
Qur’an maupun hadits-hadits yang shahih. Adapun penamaan dirinya dengan
‘Izrail terdapat di sebagian atsar. WallaHu a’lam. (al
Bidaayah wan Nihaayah I/42)
12, 13. Raqib dan ‘Atid
Sebagian ulama menjelaskan bahwa diantara malaikat ada yang benama Raqib
dan ‘Atid. Allah Ta’ala berfirman,
“Maa yalfizhu min qaulin illaa ladayHi raqiibun ‘atiidun”
yang artinya “Tidak suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf : 18)
Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu a’lam. Keduanya
hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba. Makna Raqib dan
‘Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di dekat hamba, bukan dua nama
dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah I/35-49)
4. Jumlah Malaikat
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah,
amma ba’du,
Diantara tanda kebesaran dan kekuasaan Allah, Dia
menciptakan makhluk yang jauh lebih besar dari pada jin dan manusia, selalu
taat terhadap perintah dan mematuhi aturannya, dalam jumlah yang sangat banyak.
Saking banyaknya, tidak ada satupun yang tahu populasinya kecuali Allah yang
menciptakannya. Allah menjadikan mereka sebagai pasukan-Nya (junudullah).
Berikut beberapa dalil yang menerangkan jumlah malaikat.
Pertama, firman Allah yang menyebutkan tentang
pasukan-Nya,
وَمَاأَدْرَاكَمَاسَقَرُ . لَاتُبْقِيوَلَاتَذَرُ . لَوَّاحَةٌلِلْبَشَرِ . عَلَيْهَاتِسْعَةَعَشَرَ
Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu
tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar
kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (QS.
Al-Muddatsir: 27 – 30)
Ketika turun ayat ini, Abu Jahal bekomentar,
أمالمحمدمنالجنودإلاتسعةعشر
“Muhammad tidak memiliki pasukan kecuali 19 orang.”
Menanggapi ucapan lancang ini, Allah menurunkan ayat
berikutnya yang menceritakan penjaga neraka. Di akhir ayat Allah menegaskan,
وَمَايَعْلَمُجُنُودَرَبِّكَإِلَّاهُوَوَمَاهِيَإِلَّاذِكْرَىلِلْبَشَرِ
“Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasukan Tuhanmu
kecuali Dia. Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Muddatsir: 31).
Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Qurthubi mengatakan,
ومايدريعددملائكةربكالذينخلقهملتعذيبأهلالنارإلاهوأيإلااللهجلثناؤه
Tidak ada yang tahu jumlah Malaikat Tuhanmu, yang Dia
ciptakan untuk menyiksa penghuni neraka kecuali Dia, yaitu Allah Ta’ala.
(Tafsir Al-Qurthubi, 19/82).
Kedua, hadis tentang langit merintih
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّيأَرَىمَالَاتَرَوْنَ،وَأَسْمَعُمَالَاتَسْمَعُونَأَطَّتِالسَّمَاءُ،وَحُقَّلَهَاأَنْتَئِطَّمَافِيهَامَوْضِعُأَرْبَعِأَصَابِعَإِلَّاوَمَلَكٌوَاضِعٌجَبْهَتَهُسَاجِدًالِلَّهِ،وَاللَّهِلَوْتَعْلَمُونَمَاأَعْلَمُلَضَحِكْتُمْقَلِيلًاوَلَبَكَيْتُمْكَثِيرًا
“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat,
aku mendengar sesuatu yang tidak kalian dengar. Langit merintih… dan layak
baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana
ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah. Demi Allah,
andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit
tertawa dan sering menangis…” (HR. Ahmad 21516,
Turmudzi 2312, Abdurrazaq dalam Mushanaf 17934. Hadis ini dinilai hasan lighairihi
oleh Syuaib Al-Arnauth).
Allaahu akbar…, betapa banyaknya jumlah mereka..
Ketiga, hadis tentang baitul ma’mur
Ketika dinaikkan ke langit (kejadian mi’raj), Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melihat banyak hal luar biasa. Diantaranya adalah baitul
ma’mur. Beliau menceritakan,
فَرُفِعَلِيالبَيْتُالمَعْمُورُ،فَسَأَلْتُجِبْرِيلَ،فَقَالَ: هَذَاالبَيْتُالمَعْمُورُيُصَلِّيفِيهِكُلَّيَوْمٍسَبْعُونَأَلْفَمَلَكٍ،إِذَاخَرَجُوالَمْيَعُودُواإِلَيْهِآخِرَمَاعَلَيْهِمْ
Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun
bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada
70.000 malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak
akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ (HR. Bukhari 3207, Muslim 164, Nasai 448 dan yang lainnya).
5. Perbedaan
Malaikat Dengan Manusia
a. Malaikat
- Gaib
- Tercipta dari cahaya
- Tidak makan, minum dan tidur
- Selalu taat kepada Allah swt, setiap waktu
- Tidak mempunyai nafsu
- Memiliki akal pikiran yang bersifat statis
- Mengawasi/menjaga manusia sebagai khalifah
- Tidak berjenis kelamin
b.Manusia
- Nyata
- Tercipta dari tanah
- Makan, minum dan tidur
- Ada yang taat dan ada yang durhaka
- Mempunyai nafsu
- Memiliki akal pikiran yang dinamis
- Mengatur, mengelola bumi sebagai khalifah
- Berjenis kelamin
6.
IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang
kedua. Maksudnya yaitu meyakini secara pasti bahwa Allah mempunyai para
malaikat yang diciptakan dan nur, tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan
kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada mereka.
-Dalil-dalil yang mewajibkan beriman kepada malaikat:
1. Firman Allah dalam surat al-Baqarah,
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dan Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitabkitabNya dan rasul-rasulNya...” (Al-Baqarah: 285).
-Dalil-dalil yang mewajibkan beriman kepada malaikat:
1. Firman Allah dalam surat al-Baqarah,
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dan Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitabkitabNya dan rasul-rasulNya...” (Al-Baqarah: 285).
Allah menjadikan iman ini sebagai akidah
seorang mukmin.
2. Firman Allah pada ayat lainnya,
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab- kitab, dan nabi-nabi...” (Al-Baqarah: 177).
Allah mewajibkan percaya kepada hal-hal tersebut di atas dan mengafirkan orang-orang yang mengingkarinya. Allah berfirman, dan barangsiapa kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan Han Kemudian, maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisa’: 136).
3. Sabda Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Jibril tentang iman,
“Iaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan Hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik mahu pun yang buruk.” (HR. Muslim, 1/37 dan al-Bukhari, 1/19-20).
Rasulullah menjadikan iman itu adalah dengan mempercayai semua yang disebut tadi. Sedangkan iman kepada malaikat adalah sebagian dari iman tersebut. Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang pasti (qath‘iy), sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat Islam, karena ingkar kepada mereka bererti menyalahi kebenaran al-Quran dan as-Sunnah.
7. MACAM-MACAM MALAIKAT DAN TUGASNYA
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putera-puteri Allah dan bukan pula putera-puteri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing di alam ini. Mereka juga bermacam-macam, dan masing-masing mempunyai tugas-tugas khusus. Di antara mereka adalah:
1 - Malaikat yang ditugaskan menyampaikan (membawa) wahyu Allah kepada para rasul-Nya, Ia adalah ar-Ruh al-Amin atau Jibril. Allah berfirman,
“Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (Asy-Syuara: 193-194).
Allah menyifati Jibril dalam tugasnya menyampaikan al-Qur’an dengan sifat-sifat yang penuh pujian dan sanjungan,
“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (At-Takwir: 19-21).
2 - Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah. Hal ini ditunjukkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah dan Nabi s.a.w. beliau bersabda,
“Tatkala seorang laki-laki bërada di tanah 4lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebunfulan,’ maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ dan saluransaluran yang ada telah memuat air seluruhnya...” (HR. Muslim, 4/2288).
mi menunjukkan bahwa curah hujan yang dilakukan malaikat sesuai dengan kehendak Allah s.w.t.
3 - Malaikat yang diberikan trompet, iaitu Israfil, Ia meniupnya sesuai dengan perintah Allah dengan tiga kali tiupan: tiupan faza’ (ketakutan), tiupan sha’aq (kematian) dan tiupan ba’ts (kebangkitan). Begitulah yang disebut Ibnu Jarir dan mufassir lainnya ketika menafsirkan firman Allah,
“...di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (Al-Anam: 73).
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab- kitab, dan nabi-nabi...” (Al-Baqarah: 177).
Allah mewajibkan percaya kepada hal-hal tersebut di atas dan mengafirkan orang-orang yang mengingkarinya. Allah berfirman, dan barangsiapa kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan Han Kemudian, maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisa’: 136).
3. Sabda Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Jibril tentang iman,
“Iaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan Hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik mahu pun yang buruk.” (HR. Muslim, 1/37 dan al-Bukhari, 1/19-20).
Rasulullah menjadikan iman itu adalah dengan mempercayai semua yang disebut tadi. Sedangkan iman kepada malaikat adalah sebagian dari iman tersebut. Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang pasti (qath‘iy), sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat Islam, karena ingkar kepada mereka bererti menyalahi kebenaran al-Quran dan as-Sunnah.
7. MACAM-MACAM MALAIKAT DAN TUGASNYA
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putera-puteri Allah dan bukan pula putera-puteri selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan tugas masing-masing di alam ini. Mereka juga bermacam-macam, dan masing-masing mempunyai tugas-tugas khusus. Di antara mereka adalah:
1 - Malaikat yang ditugaskan menyampaikan (membawa) wahyu Allah kepada para rasul-Nya, Ia adalah ar-Ruh al-Amin atau Jibril. Allah berfirman,
“Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (Asy-Syuara: 193-194).
Allah menyifati Jibril dalam tugasnya menyampaikan al-Qur’an dengan sifat-sifat yang penuh pujian dan sanjungan,
“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (At-Takwir: 19-21).
2 - Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah. Hal ini ditunjukkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah dan Nabi s.a.w. beliau bersabda,
“Tatkala seorang laki-laki bërada di tanah 4lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebunfulan,’ maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ dan saluransaluran yang ada telah memuat air seluruhnya...” (HR. Muslim, 4/2288).
mi menunjukkan bahwa curah hujan yang dilakukan malaikat sesuai dengan kehendak Allah s.w.t.
3 - Malaikat yang diberikan trompet, iaitu Israfil, Ia meniupnya sesuai dengan perintah Allah dengan tiga kali tiupan: tiupan faza’ (ketakutan), tiupan sha’aq (kematian) dan tiupan ba’ts (kebangkitan). Begitulah yang disebut Ibnu Jarir dan mufassir lainnya ketika menafsirkan firman Allah,
“...di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (Al-Anam: 73).
Dan firman Allah,
“...kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” (Al-Kahfi: 99),
Dan ayat-ayat lainnya yang ada sebutan, “an-nafkhu fishshur” (meniup terompet).
4 - Malaikat yang ditugasi mencabut ruh, yakni malaikat maut dan rakan-rakannya. Tentang tugas malaikat ini Allah berfirman,
“Katakanlah, ‘Malaikat maut yang ditugaskan untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (As-Sajdah: 11).
“...sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajiban.” (AlAnam: 61).
5 - Para malaikat penjaga syurga. Allah mengabarkan mereka ketika menjelaskan perjalanan orang-orang bertakwa dalam firman-Nya,
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombong (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal didalamnya’.” (Az-Zumar:73).
6 - Para malaikat penjaga Neraka Jahanam,
mereka itu adalah Zabaniyah. Para pemimpinnya ada 19 dan pemukanya adalah
Malik. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah ketika menyifati Neraka Saqar,
“Tahukah kamu apakah (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan malaikat.” (Al-Muddatstsir: 27-30).
Dan Allah bercerita tentang penduduk neraka,
“Mereka berseru, ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.’ Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)’.” (Az-Zukhruf: 77).
7 - Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala urusan-nya. Mereka adalah Mu’aqqibat, sebagaimana yang diberitakan Allah dalam firman-Nya,
“Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan uca pan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam han dan yang berjalan (menampakkan din) di siang han. Bagi manusia ada malaikatmalaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (Ar-Rad:10-11).
Dan firman Allah,
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga...” (A1-An’am: 61).
8 - Para malaikat yang ditugaskan mengawasi amal seorang hamba, amal yang baik mahupun amal yang buruk. Mereka adalah al-Kiram al-Katibun (para pencatat yang mulia). Mereka masuk dalam golongan Hafazhah (para penjaga), sebagaimana firman Allah,
“Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (Az-Zukhruf: 80).
“(yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaf: 17-18).
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Infithar: 10-12).
Dan ayat-ayat serta hadits-hadits yang menyebut tentang mereka banyak sekali.
8 . HUBUNGAN
MALAIKAT DENGAN MANUSIA
Allah mewakilkan kepada malaikat urusan semua makhluk termasuk urusan manusia. Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia semenjak ia berupa sperma. Hubungan ini disebutkan Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya “Ighatsatul Lahfan’, beliau berkata, Mereka diserahi urusan penciptaan manusia dan satu fasa ke fasa yang lain, pembentukannya, penjagaannya dalam tiga lapis kegelapan, penulisan rezeki, amal, ajal, nasib celaka dan bahagianya, menyertainya dalam segala urusan-nya, penghitungan ucapan dan perbuatannya, penjagaannya dalam hidupnya, pencabutan ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika untuk diperlihatkan kepada Penciptanya.
Merekalah yang ditugasi mengurus adzab dan nikmat dalam alam barzakh dan sesudah kebangkitan. Mereka yang ditugasi membuat alat-alat kenikmatan dan adzab, Mereka yang meneguhkan (iman) bagi hamba yang mukmin dengan izin Allah, yang mengajarkan baginya apa yang bermanfaat, yang berperang membelanya. Merekalah para walinya (penolongnya) di dunia dan di akhirat. Mereka yang menjanjikannya kebaikan dan mengajak kepadanya, melarang kejahatan serta memperingatkannya. Maka mereka adalah para wali dan ansharnya, penjaga dan mu ‘allim (pengajar)nya, penasihat yang berdoa dan beristighfar untuknya, yang selalu bershalawat atasnya Selama ia mengajarkan kebaikan untuk manusia. Mereka yang memberi khabar gembira dengan karamah Allah ketika tidur, mati dan ketika dibangkitkan. Merekalah yang membuatnya zuhud di dunia dan menjadikannya cinta kepada akhiratnya. Mereka yang mengingatkan ketika ia lupa, yang menggiatkannya ketika ia malas, dan menenangkannya ketika ia panik. Mereka yang mengupayakan kebaikan dunia dan akhiratnya. Merekalah para utusan Allah dalam mencipta dan mengurusnya. Mereka adalah safir (duta) penghubung antara Allah dan hamba-Nya. Turun dengan perintah dari sisi-Nya di seluruh penjuru alam, dan naik kepada-Nya dengan perintah (membawa urusan).”
Sedangkan dalil-dalil keterangan di atas adalah al-Qur’an dan as-Sunnah yang tentunya amat panjang jika disebutkan, di samping memang dalil-dalil itu terkenal dan masyhur.
Allah mewakilkan kepada malaikat urusan semua makhluk termasuk urusan manusia. Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia semenjak ia berupa sperma. Hubungan ini disebutkan Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya “Ighatsatul Lahfan’, beliau berkata, Mereka diserahi urusan penciptaan manusia dan satu fasa ke fasa yang lain, pembentukannya, penjagaannya dalam tiga lapis kegelapan, penulisan rezeki, amal, ajal, nasib celaka dan bahagianya, menyertainya dalam segala urusan-nya, penghitungan ucapan dan perbuatannya, penjagaannya dalam hidupnya, pencabutan ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika untuk diperlihatkan kepada Penciptanya.
Merekalah yang ditugasi mengurus adzab dan nikmat dalam alam barzakh dan sesudah kebangkitan. Mereka yang ditugasi membuat alat-alat kenikmatan dan adzab, Mereka yang meneguhkan (iman) bagi hamba yang mukmin dengan izin Allah, yang mengajarkan baginya apa yang bermanfaat, yang berperang membelanya. Merekalah para walinya (penolongnya) di dunia dan di akhirat. Mereka yang menjanjikannya kebaikan dan mengajak kepadanya, melarang kejahatan serta memperingatkannya. Maka mereka adalah para wali dan ansharnya, penjaga dan mu ‘allim (pengajar)nya, penasihat yang berdoa dan beristighfar untuknya, yang selalu bershalawat atasnya Selama ia mengajarkan kebaikan untuk manusia. Mereka yang memberi khabar gembira dengan karamah Allah ketika tidur, mati dan ketika dibangkitkan. Merekalah yang membuatnya zuhud di dunia dan menjadikannya cinta kepada akhiratnya. Mereka yang mengingatkan ketika ia lupa, yang menggiatkannya ketika ia malas, dan menenangkannya ketika ia panik. Mereka yang mengupayakan kebaikan dunia dan akhiratnya. Merekalah para utusan Allah dalam mencipta dan mengurusnya. Mereka adalah safir (duta) penghubung antara Allah dan hamba-Nya. Turun dengan perintah dari sisi-Nya di seluruh penjuru alam, dan naik kepada-Nya dengan perintah (membawa urusan).”
Sedangkan dalil-dalil keterangan di atas adalah al-Qur’an dan as-Sunnah yang tentunya amat panjang jika disebutkan, di samping memang dalil-dalil itu terkenal dan masyhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar